
INGATKAN PROKES: Peti mati dipajang di kantor Camat Lemahabang.
Simpan Peti Mati di Dalam Kantor
LEMAHABANG, RAKA- Satu peti mati berwarna putih disimpan di dalam kantor Camat Lemahabang. Peti ini sengaja disimpan di dalam kantor, sebagai salah satu upaya mengingatkan pegawai kecamatan dan masyarakat yang datang mengenai ganasnya wabah corona.
Penyebaran Covid-19 semakin meningkat, tidak hanya itu pasien yang meninggal pun terus bertambah. Tingginya angka pasien mau tidak mau masyarakat harus waspada dan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes). Hanya saja, masih ada sebagian masyarakat yang enggan menerapkan prokes saat beraktivitas. “Kalau kita mengimbau agar warga disiplin menjalankan prokes, masih banyak warga yang acuh. Mudah-mudahan dengan peti mati bisa mengingatkan mereka tentang kematian akibat covid-19,” kata Camat Lemahabang Arta Subagja, Rabu (7/7).
Dilanjutkannya, keberadaan peti mati yang ada di kantor kecamatan dimaksudkan untuk pembelajaran dan mengingatkan warga yang mengabaikan protokol kesehatan. Kalau mereka terpapar Covid-19 karena tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, bisa berakibat kematian. “Memang peti mati tersebut kami taruh di ruang depan kantor kecamatan, serta terpampang tulisan. Karena kalau kita selalu bicara protokol kesehatan saja, masyarakat pada umumnya kurang bisa untuk menerima atau menerapkannya. Tetapi jika berbicara tentang peti mati, umumnya semua orang takut akan kematian,” paparnya.
Dengan cara ini, tambah Arta, diharapkan setelah membaca tulisan yang tetulis di peti dapat tersentuh hatinya untuk mematuhi protokol kesehatan. “Semoga dengan hal tersebut bisa berdampak positif bagi masyarakat dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Bisa juga memberikan shock therapy,” ujarnya.
Selain sebagai ajakan untuk taat protokol kesehatan, adanya peti mati di kecamatan untuk persediaan ketika ada orang yang terpapar Covid-19 meninggal dunia di rumah.
“Penyediaan peti mati disediakan oleh dinas kesehatan dan akan dihimpun di kecamatan, agar tidak terlalu jauh pengambilannya,” pungkasnya. (asy)