Dana Bencana Terlalu Kecil
PAKISJAYA, RAKA – Dinas Sosial (Dinsos) Karawang disarankan agar melakukan evaluasi mengenai besaran dana bencana yang mereka miliki. Dengan angka Rp 20 juta per tahun jumlah itu dinilai belum memadai dengan status Karawang yang memiliki banyak titik bencana.
Wakil Ketua 1 DPRD Kabupaten Karawang Sri Rahayu Agustina menyarankan itu kepada Dinas Sosial. “Kita tidak bisa memprediksi kapan terjadinya musibah. Entah itu musibah besar atau kecil tetap membutuhkan dana. Hanya saja apakah dana cukup atau tidak, itu yang harus dijawab,” ucap Sri kepada Radar Karawang, Rabu (7/11).
Sri mengatakan itu sebagai alasan perlunya melakukan evaluasi terhadap dana Rp 20 juta yang jadi anggaran bencana Dinas Sosial. “Besaran Rp 20 juta per tahun dana bencana yang ada di Dinas Sosial itu terbilang kecil,” tegas Sri. Terlebih setelah dia menyaksikan langsung kondisi posko timsar gabungan saat evakuasi serpihan dan korban pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di Tanjung Pakis, Kecamatan Pakisjaya.
Dipaparkan Sri, di hari pertama hingga hari ketiga dapur umum menyediakan sekitar 1500 bungkus nasi untuk satu kali makan semua tim gabungan, sementara dibagikan tiga kali dalam sehari. Itu berarti dapur umum harus menyediakan 4500 bungkus nasi sehari. Jumlah untuk sebungkus nasi saja harganya Rp 8000 dikalikan 4500 jumlahnya sudah dua kali lipat anggaran setahun bencana Dinsos.
“Ini menjadi tugas kita kedepan untuk bisa lebih mengantisipasi agar pemkab Karawang benar-benar siap menghadapi hal yang tak diinginkan, dan siap tidak siap kita harus siap,” ujarnya. Di katakannya, pemerintah kabupaten telah menunjukan dan memberikan pelayanan maksimal terhadap musibah jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Karawang. Hanya saja, Sri melihat ada sedikit kekurangan yang kedepannya harus diperbaiki bersama.
Sementara Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Asep Wahyu S, sebelumnya mengatakan ketersedian logistik bagi tim evakuasi gabungan aman. Menurutnya, jumlah tim evakuasi gabunganitu telah mengalami pengurangan jumlah. Jika sebelumnya dapur umum menyediakan kurang lebih 1500 bungkus nasi untuk satu kali makan, hingga pencarian terakhir pihaknya hanya menyediakan sekitar 800 bungkus nasi.
Semua anggota tim yang ada dalam proses pencarian pesawat Lion Air JT-610, khususnya yang berada di Kabupaten Karawang, menjadi tanggung jawab BPBD. “BPBD Karawang bertanggung jawab atas kebutuhan logistik bagi tim evakuasi yang berada di posko pembantu,” tegasnya. (rok)