Uncategorized

Hitam, Bau, Berbusa

TERCEMAR: Sungai Cilamaya berwarna hitam, berbusa, dan berbau menjadi pemandangan sehari-hari warga Cilamaya. Namun, sampai saat ini belum ada penanganan serius dari Pemkab Karawang.

Sungai Cilamaya Puluhan Tahun Tercemar Limbah

CILAMAYA WETAN, RAKA – Masalah pencemaran limbah di Kabupaten Karawang belum pernah selesai. Sudah berkali-kali masyarakat menuntut pemerintah untuk menyelesaikan persoalan itu, berkali-kali pula sejumlah sungai tetap dicemari.
Kemarin, masyarakat pesisir utara Cilamaya mempertanyakan ketegasan Pemerintah Kabupaten Karawang, mengenai perusahaan yang dianggap sengaja membuang limbahnya ke sungai Cilamaya.

Pasalnya, pencemaran limbah yang membuat Sungai Cilamaya berwarna kehitaman, berbuih dan berbau busuk itu bukan kali ini saja, namun sudah terjadi sejak puluhan tahun yang lalu.
Tokoh pemuda Desa Cilamaya Sayidina Ali mengatakan, sejak dia masih duduk di bangku sekolah dasar, tiap tahun di musim kemarau, perubahan warna dan bau sungai Cilamaya akibat limbah pasti terjadi.

Menurutnya pemertintah pun bukan tidak tahu dengan kejadian ini. Terlebih, sudah banyak hal yang dia lakukan bersama masyarakat lainnya, agar kejadian ini tak terulang. Mulai dari protes hingga melakukan aksi demonstrasi. Namun tetap saja tak berubah, dan seolah dibiarkan. “Harus ada tindakan tegas dari pemerintah,” ucapnya kepada Radar Karawang.

Di tempat berbeda, Ketua Sadulur Cilamaya Nuraimin Lc mengatakan, pihaknya meninjau dengan bersepeda ke sungai-sungai yang diduga tercemari limbah di wilayah Cilamaya Wetan. Menyusuri Dusun Cipancuh, Desa Tegalwaru, ke arah Wanareksa, kondisi air terlihat berwarna hitam pekat, berbuih dan mengeluarkan bau tak sedap. “Baunya seperti obat buat keriting rambut,” katanya.

Selanjutnya, pihaknya pun meninjau beberapa sawah yang menggunakan air sungai ini. Hal yang sama terjadi, bahkan salah satu petani mengeluhkan keadaan tersebut, karena khawatir berdampak kepada tanaman padinya. “Sawah yang berada di seberang kali sebelah timur, separuhnya terairi dengan kali item ini, kami menanyakan ke petani setempat, dan mereka jelas merasa sangat terganggu. Berpengaruh juga pada hasil tanamnya,” ujarnya.

Bukan hanya itu, limbah ini juga mencemari deretan sungai sebelah barat-timur, bahkan dari arah selatan sampai ujung laut. Pihaknya dapat memastikan jika pesisir laut juga terkena dampak limbah yang sama. “Imbasnya pada penghasilan ikan bagi nelayan di wilayah Cilamaya,” tuturnya.

Berdasarkan kopdas Sadulurs Cilamaya (SC) yang biasa dilaksanakan setiap bulan, Sekretaris SC Rawin Zain berharap Pemerintahan Kabupaten Karawang melalui Dinas Lingkungan Hidup, agat bersikap tegas menjaga lingkungan di wilayah Cilamaya, karena akan berdampak pada perekonomian, flora fauna, kesehatan dan persoalan masyarakat lainnya. 

Lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Karawang wajib bersikap tegas dan berani dalam menindaklanjuti perusahaan-perusahaan yang nakal, dan mencemari lingkungan di wilayah Cilamaya ke meja hijau, sebagai perusahaan kejahatan lingkungan. “Kita juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan sidak ke kali-kali atau sungai-sungai yang terkena imbas perusahaan nakal,” harapnya. (rok) 

Related Articles

Back to top button