Kapal Bantuan Pemerintah Mubazir
CILEBAR, RAKA– 2 kapal batuan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang diberikan melalui Koperasi Fajar Samudera, Desa Pusakajaya Utara, Kecamatan Cilebar dibiarkan kumuh tak terurus. Kapal-kapal yang didesain untuk menangkap ikan ke luar provinsi tersebut hanya bisa bersandar di muara dekat Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mekarjati. Mati surinya koperasi dinilai menjadi penyebab kapal-kapal tersebut tak bisa melaut.
Dikatakan salahsatu Pokmas, Ahyar, kapal bantuan tersebut diberikan kepada Koperasi Fajar Samudera untuk dipergunakan sebagai penangkap ikan ke luar provinsi. Namun saat ini kondisi koperasinya pun dalam keadaan tidak aktif. Wajar jika kapal-kapal tersebut tidak pernah dipergunakan lagi. “Saat ini koperasinya pun tidak aktif,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Minggu (7/10) kemarin melalaui selulernya.
Masih kata Ahyar, kapal-kapal tersebut tidak cocok untuk dipergunakan di sekitaran laut Karawang. Pada awal kapal itu turun, pihaknya telah melakukan uji coba namun tak sampai keluar provinsi, masih di sekitaran Karawang dengan alat tangkap bubu rajungan. “Pernah digunakan, tapi sekitaran laut Karawang saja. Karena selalu rugi, pengeluaran tak sebanding dengan pendapatan, akhirnya dihentikan hingga sekarang,” ujarnya.
Pokmas lainnya, Nurhaen menuturkan, tidak adanya nahkoda menjadi salah satu kendala kenapa kapal tersebut tak dipergunakan. Di tambah kelengkapan surat-surat kapal tersebut dinilai belum memadai. Karena, untuk bisa berlayar keluar provinsi diperlukan kelengkaan administrasi. “Sepengatahuan saya pernah digunakan pakai bubu rajungan. Sisanya belum ada yang nahkodai, karena harus berlayar ke luar provinsi, surat-suratnya harus lengkap,” katanya.
Sementara menurut nelayan, Hadi (55), kapal tersebut sudah lama bersandar di muara Betokmati dan hampir tak di pergunakan. Untuk alasannya, ia mengaku tidak tahu. “Saya gak tau masalah kapal ini, karena setiap hari juga pakai perahu seadanya,” pungkasnya. (rok)