Kripik Daun Anggur Dikirim Hingga ke Jerman

KARAWANG, RAKA – Daun buah anggur yang sudah jatuh dari pohonya, ternyata bisa manfaatkan jika kita mampu mengolahnya. Di tangah Erwin, daun yang biasanya dibuang begitu saja, bisa diolah menjadi makanan.
Erwin, pemilik produk kripik daun anggur memulai usaha sejak enam bulan lalu. Awal mula disebabkan dari adanya seorang teman yang memiliki kebun anggur dan banyak daun anggur yang terbuang. Kemudian ia mencari tahu manfaat daun tersebut dari internet. Selanjutnya mengolah sebagai makanan. Setelah pengolahan, ia mulai menawarkan produk tersebut di teman-teman terdekat. “Sebenernya baru -baru ini sekitar enam bulan. Dari awal saya main ke teman yang punya kebun anggur dan lihat daun dibuangin. Saya coba lihat dari internet manfaatnya dan olah,” ujarnya, Kamis (28/4).
Proses pembuatan melalui beberapa tahapan. Proses pertama yakni pembersihan daun. Tahapan ini memerlukan waktu selama lima jam. Setelah perendaman selesai, akan memasuki tahap pemberian air garam. Selanjutnya akan memasuki tahap pembekuan di freezer. Proses terakhir yakni penggorengan, dengan teknik menggoreng satu per satu daun. Hal itu bertujuan agar menghindari daun yang melilit dan produk menjadi keras. “Prosesnya itu cukup lama. Kita ada empat sampai lima tahap. Dari datangnya daun, kita cuci bersih dan rendam pertama sampai lima jam. Abis itu kita cuci bersih lagi lalu di rendam kedua dengan air garam. Dari situ baru masuk ke freezer. Penggorengannya ga bisa masukin semua daun, jadi gorengnya harus per lembar,” ungkapnya.
Proses selanjutnya yakni speener untuk mengeringkan minyak. Kemudian di oven agar terasa crispy. Produk bertahan selama dua hingga tiga bulan. Saat ini ia telah mengirimkan produk ke Jerman sebanyak tiga sampai lima dus. Penjualan di Indonesia telah mencapai Palembang. “Ini kuat dua sampai tiga bulan itu dulu masih pakai kemasan plastik. Kalau sekarang kan sudah pakai aluminium foil jadi bisa lebih tahan lama. Kita pengiriman ke Jerman itu tiga sampai lima dus tergantung permintaan,” pungkasnya. (nad)