KARAWANG, RAKA – Saat ini lembaga-lembaga pendidikan islam sudah ditunjang media pendukung kehumasan karena diperlukan untuk manajerial pengembangan dan anggaran yang proporsional serta bertanggung jawab.
Hal itu diungkapkan Pemerhati Masalah Pendidikan Isep Suprapto, beberapa waktu lalu. Media-media pendukung kehumasan itu, seperti papan informasi sekolah, buku penghubung, kotak saran, spanduk, banner, organisasi ikatan alumni dan pentas seni. Selain temu kangen alumni, website/blog, media sosial, bahkan radio dan televisi sekolah adalah media-media yang ada kaitan erat.
Peranan humas amat terbantu oleh media-media pendukung kehumasan meski terkadang ada sebagian pihak yang menganggap humas itu kurang penting. Oleh karena tuntutan pekerjaan dan wajibnya peningkatan skill kehumasan bagi orang-orang yang duduk di kehumasan, lembaga pendidikan Islam tersebut dan sudah dianggap layak dan tepat timenya untuk diperhatikan oleh para stake holdernya.
Diantaranya dengan mencoba merumuskan serta melaksanakan terobosan baru seperti mengadakan pelatihan komunikasi yang baik dan benar, pelatihan media massa, pelatihan pembuatan media cetak dan bulletin serta pelatihan manajemen IT. Dengan demikian jika para stakeholder dalam suatu lembaga pendidikan Islam sudah benar-benar membangun skill kehumasan di lembaganya masing-masing secara baik.
Dikatakan Isep, orang-orang yang duduk di bidang kehumasan secara otomatis memiliki skill berkomunikasi yang efektif, skill cara bergaul dengan banyak orang, mempunyai integritas diri, mempunyai kekuatan tekad dan niat untuk mengembangkan wawasan secara baik dan benar, memiliki program kerja unggulan yang terarah dan terukur, menjalin kerjasama dengan instansi atau lembaga terkait lainnya. (ari)
