RadarKarawang.id – Anggur muscat bikin resah. Teror. Warga Karawang juga was-was terkait kandungan buah-buahan asal Thailand itu.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengumumkan hasil laboratorium terhadap anggur shine muscat yang viral dilaporkan Thailand mengandung residu pestisida yang melebihi batas aman. Namun, hasilnya berbeda dengan temuan tersebut.
Ketua Tim Hortikultura Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Karawang, Asep Saprudin menuturkan, saat ini beredar informasi jika anggur muscat mengandung residu pestisida.
Kandungan ini sangat berbahaya bagi kesehatan. “Residu pestisida yang tertinggal pada buah dan sayur akan menumpuk pada tubuh manusia sedikit demi sedikit sehingga dikemudian hari akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan syaraf, gangguan reproduksi, pubertas dini, dan penyakit kanker,” katanya, Senin (4/11).
Hanya saja, lanjut Asep, pihaknya masih menunggu hasil uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Meski begitu dirinya tidak menyebutkan jumlah jenis anggur tersebut yang telah dibawa ke laboratorium BPOM.
“Untuk anggur Muscat masih menunggu hasil uji dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), itu keputusan akhir bergantung pada hasil uji BPOM sebagai otoritas yang berwenang. Untuk jumlahnya saya kurang tahu, mungkin dinas kesehatan yang lebih tahu,” ujarnya.
Anggur jenis tersebut hingga sekarang tidak ditanam oleh petani asal Karawang. Selama ini petani hanya menanam anggur jenis Sultana dan Jupiter.
Baca juga : https://radarkarawang.id/metropolis/headline/jangan-asal-pasang-alat-peraga-kampanye/
Setelah hasil keluar, maka pihaknya akan mengambil kebijakan. “Belum ada yang menanam anggur tersebut. Jenis anggur hanya ada Sultana dan Jupiter. Kami masih menunggu instruksi dari pusat,” tambahnya.
Sementara itu, salah seorang staf Dinas Kesehatan yang namanya tidak ingin disebutkan menyampaikan belum mendapatkan arahan dan informasi terkait pemeriksaan jenis anggur tersebut.
Kemudian meminta untuk mengkonfirmasi pihak instansi lainnya. “Terkait ini arahannya untuk ditanyakan ke dinas lain. Kami belum ada instruksi untuk melakukan pemeriksaan,” paparnya.
Kepala BPOM Taruna Ikrar menyatakan bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional (PPPOMN) terhadap anggur shine muscat yang diimpor dari Tiongkok itu dinyatakan aman dan tidak melebihi batas aman.
“Hasil pengujian sampel dari wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Bandar Lampung yang dilakukan laboratorium PPPOMN BPOM dengan parameter uji residu pestisida Chlorpyrifos menggunakan metode Gas Chromatography Tandem Mass Spectrometry (GC-MS/MS) (LOD 0.02 ug/kg/LOQ 0.07 ug/kg) menunjukkan hasil tidak terdeteksi adanya residu pestisida Chlorpyrifos,” ujarnya.
Dalam mengungkap hasil laboratorium anggur shine muscat itu, Taruna menyebut bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina Indonesia untuk melakukan serangkaian tindak lanjut meliputi penelusuran kebenaran pemberitaan yang beredar, pengambilan sampel, dan pengujian laboratorium.
“BPOM telah melakukan pengambilan sampel anggur shine muscat di beberapa wilayah khususnya entry point (titik masuk) buah anggur shine muscat tersebut. Pengambilan sampel dilakukan di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Bandar Lampung, Makassar, Pontianak, dan Medan,” pungkasnya.(nad/jpg)
Tonton konten menarik ini (Sepak terjang Budiman Sudjatmiko: https://www.youtube.com/watch?v=oWajFz4Ausc