Mobil Hingga Menantu Buat Ibu

Putri Fatimah Syahbani dan ibunda

KARAWANG, RAKA – Ibu adalah lautan kasih sayang, sumber kehidupan, cahaya dalam keluarga. Kehadirannya teramat sangat dibutuhkan.
Putri Fatimah Syahbani (24) bercerita ibunya adalah sosok yang ceria.

Baginya sang ibu adalah jantung bagi rumah kami, tanpa kehadirannya suasana di rumah seakan tidak hidup. Bidan yang tinggal di Kecamatan Cikampek, ini tengah menabung agar bisa menghadiahkan mobil buat sang ibu. “Semoga mamah sehat selalu karena tanpa mamah aku gak akan bisa bangun pagi, mamah adalah alarm terbaik,” ujarnya.

Bagi Winda Tristanti (25), karyawan swasta yang tinggal di Klari, sosok ibu adalah seorang wanita tangguh yang tak pernah mengeluh. Ia sadar sang ibu selalu berjuang demi kebahagiaan anak-anaknya yang juga mengambil peran sang ayah. Tentunya ia berharap sang ibu sealalu diberi kesehatan, lindungan, dan kebahagiaan oleh Yang Maha Kuasa. “Ingin mempersembahkan menantu, karena itu harapan ibuku sering ia tanyakan, beliau pernah bilang ibu bakalan tenang ninggalin kamu kalau sudah ada yang jagain kamu,” tuturnya.

Bagi Santi Ayu Rakhmawati (23), Tuhan sengaja mengutus ibunya untuk melahirkan dan mendidik anak yang lucu dan menyenangkan. Sosok ibu penuh perhatian, meski kerap dikemas dengan omelan juga bawelnya. Hal yang paling ingin ia lakukan adalah meneruskan mimpi sang ibu untuk meneruskan roda usaha yang kini tengah dijalani. Ia juga berharap dan berdoa ibu yang dia cintai selalu bahagia dunia akhirat, dan makin sayang pada anak-anaknya terutama dirinya. “Ibu itu segalanya buat aku, aku kalau nyari kaos kaki gak ketemu, giliran ibu yang nyari langsung ada, pokoknya aku sayang ibu, soalnya dikasih uang jajan terus,” ucap mahasiswa yang tinggal di Cikampek ini.

Aprilia Nur Azizah (21) mengungkapkan, ibu adalah wanita hebat, pekerja keras dan tak kenal lelah yang ia kenal selama ini. Sang ibu rela bekerja untuk membantu perekonomian keluarga, merelakan impiannya supaya anak-anak bisa sekolah tinggi memiliki hidup yang lebih baik. Meski sang ibu suka malu mengungkapkan rasa sayang secara langsung, namun selalu jadi orang pertama yang paling peduli dan perhatian. “Mamah selalu mendidik kami dengan baik, mamah itu mudah marah kalau anaknya buat salah, tapi mamah mudah sekali memaafkan di saat anaknya berani mengaku salah dan mau memperbaiki diri,” ceritanya.

Ia bertekad selama ada kesempatan bersama dengan ibunya akan berusaha menjaga senyum sang ibu dengan berbakti. Sebab baginya membuat ibu tersenyum adalah hal yang paling membahagiakan. Ia berharap bisa menjadi kebanggaan dan mewujudkan mimpi sang ibu. Ia juga berdoa agar ibu selaly diberi keberkahan dan kesehatan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Mega Rachmawati A.P (19) melihat ibu sebagai penghibur di dalam kesedihan, juga pemberi harapan dan semangat di dalam penderitaan. Lebih dari itu ibu juga memberi kekuatan di dalam kelemahan dengan senyum tulusnya. Ia berharap bisa menjadi orang sukses yang dapat membahagiakan orang tua dengan segala cara yang bisa dilakukanya. “Semoga mamah sehat selalu dan panjang umur, agar mamah nanti bisa lihat kelak aku akan sukses menjadi sarjana dan orang sukses yang diinginkan mamah tercapai,” harapnya. (din)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here