Jabar Titik Rawan Kepadatan Lalin, Polri Siapkan Tim Urai
Radarkarang.id- Menurut hasil pemetaan dari Korlantas Polri, Jawa Barat (Jabar) merupakan salah satu wilayah yang memiliki titik rawan kepadatan arus lalu lintas selama arus mudik dan balik lebaran.
“Jawa Barat ini menjadi yang luar biasa (kepadatannya) karena selain dilewati oleh pemudik dari Jabodetabek, Jawa Barat juga menjadi tujuan para pemudik dan masuk ranking tiga asal pemudik yang akan mudik nantinya,” ungkap Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan.
Pihaknya pun akan mengambil langkah antisipasi antara lain menyiapkan rekayasa lalu lintas hingga menurunkan tim urai yang terdiri dari personel polisi wanita (polwan). “Kami sudah menyiapkan contraflow, one way sampai nanti akan menerjunkan tim urai terdiri dari polisi wanita (Polwan) dengan harapan pada saatnya nanti ini para pengemudi bisa lebih patuh lagi,” kata Irjen Pol Aan.
Selain Jabar, Korlantas Polri bersama para stakeholder juga memperingatkan agar pemudik berhati-hati dan waspada terhadap titik-titik kepadatan di wilayah Jawa Tengah. Irjen Pol Aan juga meminta jajaran Polda Jawa Tengah agar menyiapkan rekayasa lalu lintas dan memetakan titik rawan kepadatan untuk mewaspadai kepadatan saat arus mudik dan balik. “Kesiapan untuk Polda Jateng terutama arteri Pantura saat diberlakukan one way baik mudik maupun balik, memetakan tempat-tempat yang rawan kemacetan dan menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas mulai dari pengalihan, penutupan sampai one way,” ujar Kakorlantas.
Ia juga menjelaskan arus lalu lintas menuju Klonengan-Bumiayu, pemberlakuan tol fungsional di Jogja-Solo nantinya akan keluar melalui Karang Duwet atau Klaten. Mudah-mudahan pemberlakuan tol fungsionalnya juga bisa berjalan lancar dengan indikator-indikator tertentu kita bisa gunakan tol Jogja,” harapnya.
Terkait pemberlakuan ganjil genap, Irjen Pol Aan menyatakan bahwa hal itu akan diberlakukan juga selama arus mudik sebagai wujud pembatasan terhadap pergerakan kendaraan pribadi. “Karena hasil simulasi di ruas jalan tertentu Japek-Cipali ketika tidak diberlakukan ganjil genap, VC Ratio masih sangat tinggi, jadi kita terapkan ganjil genap, dimana penegakan hukumnya dengan ETLE,” pungkasnya. (asy)