LEMAHABANGWADAS, RAKA – Memasuki tahun pembangunan sesuai nawacita presiden, rasanya akan menjadi aneh ketika jalan utama masih ada jalan yang rusak parah. Apalagi jalan tersebut sering dilintasi pengendara dari 2 kecamatan, yakni Kecamatan Lemahabang dan Kecamatan Tirtamulya.
Jalan yang rusak itu tepatnya berada di Dusun Pasirkembang, Desa Karangtanjung. Bagi pengendara yang ingin melintasi jalan tersebut, tidak ada pilihan untuk memilih jalan yang baik. Siap atau tidak, jika sudah waktunya hujan pasti kotor karena geangan air.
Dikatakan warga setempat, Jajang (34), jalan yang tak jauh dari tower tersebut sudah lama dalam keadaan rusak. Saking parahnya, pengendara tidak diberikan ruang untuk memilih jalan yang rada mulus sekalipun. Semua pengendara harus merelakan kendaraannya turun ke jalan rusak tersebut. Terlebih jika musim hujan. “Yang lewat mah gak ada pilihan lain, mau gak mau harus becek-becekan,” katanya.
Tensi kecelakaan berat memang jarang, lanjut Jajang, namun untuk pengendara yang baru belajar banyak yang tergelincir. Karena jika sudah masuk musim hujan, pengendara tidak dapat mengetahui mana lubang yang dalam ataupun dangkal karena kondisi jalan hampir semua tergenang air. “Kalau hujan parah, gak tau mana lubang jalan yang dalam dan yang biasa, makanya banyak yang tergelincir. Kalaupun tidak tergelincir, hampir sebagian ban motor tenggelam,” ujarnya.
Sementara menurut Kades Karangtanjung H Ade Kosasih, jalan tersebut memang berada tepat di desanya, namun jalan itu merupakan kewenangan pihak pemerintah kabupaten. Sebelumnya, jalan tersebut sudah dilakukan survey oleh pihak Dinas PUPR. Namun sampai saat ini belum terealisasi. “Sudah pernah diukur-ukur sama Dinas PUPR, difoto-foto juga. Tapi belum juga dibangun,” ucapnya.
Ia mengaku, sering mendapatkan aduan dari masyarakatnya atas kondisi jalan rusak tersebut. Dan ia pun terangkan apa adanya, karena memang merupakan kewenangan pihak Pemkab Karawang. Saat ini ia cuma berharap agar pemkab segera memperbaiki jalan tersebut. “Saya mah inginnya cepat dibenahi,” pungkasnya. (rok)
