
KARAWANG, RAKA – Penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 belum menunjukan akan turun, dalam sehari kemarin ada 41 orang pasien baru. Jumlah ini merupakan yang terbesar selama pandemi corona.
Juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr. Fitra Hergyana Sp.KK mengatakan, penambahan pasien kemarin menjadi jumlah terbanyak penambahan pasien, sejak kasus pertama Covid-19 di Karawang terdeteksi. Sehingga, saat ini total 725 warga Karawang terinfeksi virus corona, dengan rincian 215 pasien dalam perawatan dan isolasi, 487 dinyatakan sembuh dan mengakibatkan 23 orang meninggal dunia.
Penambahan tinggi dalam satu minggu ke belakang disumbang dari klaster industri. Ia mengatakan, tingginya angka di klaster industri dikarenakan banyak pihak perusahaan yang kurang komunikatif, dan tidak berkoordinasi dengan pihak GTPP ataupun Dinas Kesehatan. Dijelaskan dr. Fitra, minimal pihak perusahaan yang ingin melakukan medical check up berkoordinasi dengan Puskesmas atau Dinas Kesehatan. Perusahaan banyak melakukan uji swab mandiri, dan ketika hasilnya ada karyawan yang positif, perusahaan tidak melaporkan karyawannya tersebut ke Dinkes atau Puskesmas. Sehingga, tracking dan pendataan tidak berjalan maksimal. “Ini berbahaya. Karyawan yang positif datang sendiri ke RS tanpa protokol. Bisa menularkan ke yang lain. Lalu persiapan bed juga tidak ada karena tiba-tiba datang dengan menunjukkan hasil swab mandiri,” paparnya.
Oleh karena itu, jika memang perusahaan memiliki kemampuan untuk medical check up, diwajibkan untuk berkoordinasi dengan Dinkes ataupun minimal Puskesmas, hal itu untuk meminimalisir adanya penularan yang terjadi setelah ada yang diketahui positif. “Jadi hasil positif ada petugas yang stand by dan langsung merujuk ke rumah sakit. Itu regulasi yang tepat,” paparnya.
Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan, karena kluster industri menjadi salah satu penyumbang terbanyak angka penambahan Covid-19 di Karawang, dirinya meminta kepada dinas terkait untuk mengkomunikasikan kepada perusahaan-perusahaan untuk menyediakan ruang isolasi, jika dikemudian hari pasien covid 19 di Karawang sangat banyak. “Kepada Disnaker dan Disperindag nanti koordinasikan. Kalau nanti di Karawang yang positif sangat banyak dan tidak tertampung, perusahaan disarankan untuk menyediakan tempat isolasi bagi karyawannya yang positif. Tapi jangan sampai yah di Karawang bertambah banyak,” ucapnya.
Kepala Disnakertrans Karawang Okih Hermawan mengaku, pemantauan dan pengawasan terhadap industri selalu dilakukan bersama tim gugus tugas.
“Sebenarnya imbauan dan sosialisasi kan sudah banyak,” ucapnya.
Okih mengatakan, sebagai langkah antisipasi banyaknya pasien covid 19 di Karawang, pihaknya akan kembali menyiapkan gedung BLK sebagai lokasi isolasi pasien.
“Kalau nanti dijadikan tempat isolasi, kegiatan perekrutan ya dipindahkan, tidak di gedung BLK,” pungkasnya. (nce)