Uncategorized

Pemilihan Kepala Desa Lemahabang

LEMAHABANG WADAS, RAKA – Selain perang spanduk, baliho dan stiker, sejumlah calon kepala desa mulai saling adu gagasan dan program. Seperti calon kepala desa di Lemahabang, Didin Al Ayudin dan Rusli Sumawinata.
Didin mengatakan, sebagai orang yang berpengalaman dalam pemerintahan desa, dia tawarkan kemudahan akses masyarakat mendapat pelayanan, mulai dari administrasi kependudukan, maupun pelayanan fisik yang selama ini menurutnya masih belum optimal. Begitu pula pelayanan publik, masih belum dirasakan fleksibel. “Masyarakat semakin melek dan berharap terlayani dengan baik, ramah dan tidak berbelit-belit,” ungkapnya kepada Radar Karawang, kemarin.

Hal ini, sebut Didin, yang akan diwujudkannya jika terpiliah jadi kades. Menurutnya pemerintahan desa harus menjadi benteng pelayanan yang baik dan fleksibel bagi masyarakat, tentunya dengan selalu mengedepankan transparansi dan integritas para perangkat desa. “Kita akan tawarkan pelayanan yang fleksibel, transparan dan pemerintahan desa yang integritas juga loyal,” katanya.

Disamping itu, sebut calon kades asal Dusun Sidang Karya, olahraga, pertanian dan ketertiban lingkungan harus diaktifkan kembali. Karena masyarakat Lemahabang butuh rasa aman, baik dalam bertani, berniaga, maupun kesehatan. “Aktifkan lagi nanti kalau saya terpilih, olahraganya, pertaniannya sampai dengan ketertibannya,” ujarnya.

Sementara itu, calon kades petahana Lemahabang, Rusli Sumawinata mempertanyakan pernyataan Didin yang menganggap pelayanan kurang fleksibel. Sepengetahuannya, pelayanan masyarakat sudah berjalan sangat baik sesuai aturan, prosedur dan format yang ada. “Resiko sebagai petahana selalu digoreng kemana-mana, betapapun programnya ini sudah baik,” ujarnya.

Apalagi soal pembangunan, sebut Rusli, pemerataan secara bertahap sudah dilakukannya selama menjabat. Setiap anggaran didistribusikan maksimal, bahkan transparan yang bisa diketahui perangkat desa dan masyarakatnya. Jikapun ada yang belum puas, dia hanya ingin menyampaikan bahwa anggaran dari duit negara itu, ada pengaturannya yang tidak bisa sembarangan. Perlu ada skala prioritas dan non prioritas. Resikonya, ada yang direalisasikan dan ada yang ditunda. “Itu adalah hal yang biasa karena semuanya butuh proses dan bertahap. Tapi yang jelas upaya pemerataan pembangunan dan sarana fisik saat ini masih terus dilakukan agar semua menikmati sarana umum,” tuturnya.

Lebih jauh Rusli menambahkan, soal loyalitas dan integritas, dirinya selama ini peduli dengan semua perangkat desa dan loyalitas para perangkat juga cukup baik terhadapnya. RT dan RW sebut Rusli, saat sakit selalu diberikan tambahan uang sosial dari pemerintah desa, yang sebelum-sebelumnya belum pernah ada.

Begitupun soal tagihan pajak, transparansi dengan memberikan lembaran STTS kepada warga Wajib Pajak (WP) selalu didistribusikan, dan pemasukan pajak baik pajak bumi dan bangunan serta iuran rutin lainnya, selalu bertengger di posisi baik di Kecamatan Lemahabang. Karena itu, sambung Rusli yang mendapati nomor urut 2 ini, dia sebagai inkumben enggan memancing ataupun terpancing yang menjurus pada kondisi suhu pemilihan kepala desa yang lebih memanas. “Biarkan masyarakat yang menilai, karena pilkades bukan ditentukan oleh pemilik modal tetapi oleh masyarakat,” ujarnya. (rud)

Related Articles

Back to top button