Bentrok Ormas Bikin Resah

DIAMANKAN: Sejumlah anggota kelompok ormas yang bentrok diamankan polisi, kemarin.

CIKAMPEK, RAKA – Area kolong jembatan layang Cikampek dengan hiruk pikuk lalu lintas, pedagang dan pejalan kaki tiba-tiba dikagetkan dengan bentrokan dua kelompok massa, sekitar pukul 13.00, Senin (20/1). Belum jelas apa penyebabnya, tiba-tiba dua kelompok ormas itu saling serang menggunakan kayu, batu dan sebagian terlihat membawa senjata tajam.

Pantauan di lapangan, kelompok massa yang jumlahnya lebih banyak mengejar kelompok lain sampai ke ujung utara jembatan layang. Situasi mulai kondusif setelah adanya personel Polsek dan Koramil Cikampek. Namun, sekitar satu jam kemudian, kelompok yang awalnya dikejar-kejar semakin banyak jumlahnya. Mereka lalu kembali mendatangi area kolong jembatan layang. Namun bentrokan tidak terjadi karena di area tersebut sudah berjaga anggota kepolisian dan TNI.

Karena massa sulit dibubarkan, sekitar pukul 15.30, Polres Karawang menerjunkan pasukan Dalmas, hingga terjadi pengejaran sampai ke jalan Desa Cikampek Barat. Beberapa orang berhasil diamankan beserta barang bukti berupa golok, bambu runcing, samurai dan perkakas tajam lainnya. “Kejadian serangan balik ini sudah diperkirakan,” ungkap Kapolsek Cikampek Kompol Suparyadi kepada Radar Karawang.

Ia melanjutkan, agar tidak terjadi bentrok lebih besar, pihaknya bersama TNI dari Koramil Cikampek siaga di sejumlah titik. “Dari kejadian gesekan ormas dan LSM tidak ada korban. Ada 10 orang dari ormas diamankan Polres Karawang,” akunya.

Akibat kejadian tersebut, jalan dari arah Cikampek menuju Tirtamulya maupun sebaliknya mengalami macet total, karena massa masih berkerumun dan menutup jalan. Sontak kejadian tersebut menjadi perhatian masyarakat. Sejumlah warga yang terganggu aktivitasnya pun mengecam peristiwa tersebut. Erna (32) warga Kotabaru mengatakan peristiwa bentrok antarormas sangat tidak pantas. “Daripada ribut antarsaudara, lebih baik jihad ke Palestina. Mati pun surga,” ujarnya.

Hal serupa diungkapkan Paras (28). Pria bersepeda motor ini mengatakan perjalanannya menuju tempat kerja di Klari terganggu gara-gara bentrokan tersebut. Menurutnya hal itu tidak elok dilakukan oleh anggota ormas maupun LSM. “Peristiwa ini contoh yang sangat tidak baik. Tidak pantas ditiru. Memalukan,” katanya.

Sedangkan Irwan (17) seorang pelajar mengatakan, kejadian tersebut sangat memalukan. Dia yang bercita-cita ingin menjadi aktivis lingkungan, berharap peristiwa tersebut tidak pernah dilakukan oleh teman-teman seusianya. “Masa sudah tua masih kayak gitu. Kayak anak-anak banget,” katanya. (acu)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here