Ketua PC NU Purwakarta : Jika ingin menang jadi Bupati, harus ikuti cara politik Dedi Mulyadi
PURWAKARTA, RAKA – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Purwakarta, inginkan Bupati Purwakarta yang merakyat serta dapat mengedepankan toleransi umat beragama.
Ketua PC NU Purwakarta, Ahmad Anwar Nasihin mengatakan, perihal Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta akan ditentukan oleh rakyat Purwakarta sendiri. Oleh karena tiu, dia meminta kepada para bakal calon harus dapat meraih simpati masyarakat. “Meskipun semua terjadi atas izin Allah, tapi secara syari’at melalui pilihan hati masyarakat, jadi silahkan kepada bakal calon untuk berlomba-lomba mendapatkan simpati masyarakat,” ucapnya saat ditemui Radar Karawang, Kamis (25/4).
Ia menuturkan, tolak ukur politik di Kabupaten Purwakarta saat ini adalah Dedi Mulyadi. Hal ini sudah terbukti karena ia telah menjabat sebagai bupati Purwakarta selama dua periode, kemudian sekarang juga terpilih menjadi anggota dewan selama dua periode. “Ini merupakan penilaian saya secara objektif, jadi kalau mau jadi Bupati Purwakarta, para bakal calon harus mengikuti tata cara berpolitiknya Dedi Mulyadi yang selalu dekat dengan rakyat,” tuturnya.
Secara ornganisasi, PC NU tidak diperbolehkan mengusung atau mendukung salah satu paslon tertentu. Namun, ia menyebut, akan tetap merekomendasikan bakal calon yang baik bagi masyarakat, yang mana ini merupakan tanggung jawab dalam mengawal bangsa dan agama. “Kita tidak bisa mengusung salah satu paslon tertentu, tapi karena umat NU merupakan yang paling banyak di Purwakarta, maka kita memiliki kewajiban untuk merekomendasikan siapa calon yang baik bagi masyarakat kedepannya,” ujarnya.
Anwar menyampaikan, meskipun terdapat beberapa kader PC NU yang masuk kedalam bursa bakal calon bupati, seperti Irwan P Abdurrachman, Yadi Rusmayadi, Budi Hermawa, Abang Ijo Hafidin dan Hidayat. Pihaknya juga sangat mengapresiasi kepada siapapun yang akan mencalonkan diri dalam Pilkada Purwakarta 2024 ini. “Tentunya jika ada kader atau pengurus NU yang akan mencalonkan diri menjadi bupati, kita sangat mendukung, kita akan mendorong setidaknya agar mereka bisa menjadi calon terlebih dulu, untuk kemudian mengenai pilihan, selanjutnya kita akan melakukan ijtihad untuk menentukan siapa yang terbaik,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan, masa depan Purwakarta berada di tangan elit-elit politiknya. Sehingga partai politik harus bijak dalam memberikan tiket politiknya kepada bakal calon yang maju dalam Pilkada nanti. “Silahkan kepada partai politik untuk memberikan tiketnya kepada calon yang terpercaya, jangan asal-asalan memberikannya, karena itu harus dapat dipertanggung jawabkan untuk membangun Purwakarta yang lebin maju,” ungkapnya.
Perlu di catat, tambah Anwar, PC NU yang berada di bawah kepemimpinannya saat ini berbeda dengan yang sebelumnya. Pasalnya, NU akan mengambil sikap yang jelas dalam mengawal Pilkada Purwakarta tahun ini. “Kalau sebelumnya NU dinilai mencla-mencle, saat ini kita tidak akan ketinggalan momentum, kita akan mengawal dan mendukung berjalannya Pilkada tahun ini dengan baik, tentunya dengan cara dan strategi yang telah kita siapkan,” pungkasnya. (Yat)