
KARAWANG,RAKA– Sekitar 15 ribu buruh dari Karawang yang tergabung dalam federasi KSPSI dan KSPI akan bergerak ke Jakarta pada Kamis (1/5) untuk mengikuti perayaan Hari Buruh Internasional (May Day) yang dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas). Tiga tuntutan buruh yang disuarakan.
Ketua FSP TSK SPSI Karawang, Dion Wijaya, menyebut para buruh akan menyampaikan sejumlah tuntutan penting kepada pemerintah, terutama kepada Presiden RI secara langsung dalam momentum tersebut.
“Ada tiga poin utama yang kami bawa. Pertama, kami menuntut penghapusan sistem kerja outsourcing. Kedua, kami meminta disahkannya Undang-Undang Ketenagakerjaan yang baru sesuai putusan Mahkamah Konstitusi No. 168 dan berpihak kepada buruh. Ketiga, kami mendesak dibentuknya satuan tugas khusus untuk menangani kasus pemutusan hubungan kerja (PHK),” ujar Dion.
Dion menegaskan bahwa May Day tahun ini bukan sekadar perayaan seremonial, tapi menjadi panggung untuk menyuarakan keresahan buruh yang selama ini belum mendapatkan perhatian maksimal dari pemerintah.
“Harapannya jelas, pemerintah mendengar dan memenuhi tuntutan kami. Kami ingin kebijakan ketenagakerjaan yang lebih adil dan berpihak kepada pekerja,” katanya.
Untuk teknis pemberangkatan, ribuan buruh akan berangkat secara serentak dari masing-masing perusahaan di Karawang dengan menggunakan bus yang telah disiapkan oleh organisasi serikat.
“Kita berangkat pagi jam 5, langsung menuju Jakarta,” ungkap Dion.
Aksi May Day tahun ini diprediksi akan menjadi salah satu aksi buruh terbesar dalam beberapa tahun terakhir, apalagi dengan hadirnya langsung Presiden di tengah massa pekerja. Buruh berharap, suara mereka tidak hanya didengar, tapi juga ditindaklanjuti dengan kebijakan nyata.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto melontarkan sejumlah janji-janji saat berpidato menghadiri perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 di Lapangan Monas, Kamis (1/5). Janji-janji itu disampaikan Prabowo di hadapan ribuan buruh yang memadati sekitar kawasan Monas.
Prabowo mengaku merasa terhormat bisa menghadiri perayaan May Day 2025. Pasalnya, ia menyebut selama lima kali mengikuti kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) selalu didukung kaum buruh. “Jadi saya ingin sampaikan disini, saya merasa menjadi presidennya buruh, petani, nelayan, orang yang susah,” kata Prabowo saat berpidato dengan penuh semangat.
Adapun, sederet janji Presiden Prabowo saat perayaan Hari Buruh di antaranya, membentuk dewan kesejahteraan buruh nasional. Menurutnya, lembaga negara itu akan diisi oleh para pimpinan-pimpinan buruh di Indonesia.
Baca Juga : Satpol PP Janji Bakal Razia Pelajar Setiap Hari
“Saya akan membentuk segera Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang akan terdiri dari semua tokoh-tokoh pimpinan buruh seluruh Indonesia,” ujar Prabowo.
“Mereka tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada Presiden, mana Undang-Undang yang nggak beres, yang nggak melindungi buruh, mana regulasi yang nggak bener, mereka memberikan masukan ke saya dan akan segera diperbaiki,” tambah Prabowo.
Presiden Prabowo juga melontarkan janji akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Prabowo tidak menginginkan, para pekerja diputus kerja seenaknya.
“Kita juga atas saran dari pimpinan buruh, atas dari Pak Said Iqbal dan Pak Jumhur, kita akan segera membentuk Satgas PHK,” ucap Prabowo.
Presiden Prabowo juga meminta DPR RI untuk segera membahas Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT). Prabowo memerintahkan agar RUU PPRT dapat diselesaikan dalam kurun waktu tidak lebih dari tiga bulan.
Tonton Juga : SOSOK DI BALIK PENJAGA JIWA SLANK
“Saudara-saudara sekalian, juga kita akan segera meloloskan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga,” tutur Prabowo.
Penghapusan outsourcing juga termasuk ke dalam janji Prabowo saat perayaan Hari Buruh Internasional. Prabowo mengaku akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional untuk mengkaji penghapusan sistem outsourcing.
“Saya juga akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, bagaimana caranya secepet-cepetnya menghapus outsourcing,” ujar Prabowo.
Namun, Prabowo menekankan rencana penghapusan outsourcing harus realistis. Ia tidak menginginkan, para investor mengalami kerugian dari penghapusan outsourcing.
“Tapi kita juga harus realistis, kita juga harus menjaga kepentingan para investor juga, kalau mereka tidak investasi tidak ada pabrik, kalian tidak bekerja,” tegasnya.
Presiden Prabowo juga berjanji akan membawa 150 pimpinan buruh ke Istana Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, ratusan pimpinan buruh itu akan dipertemukan dengan para pimpinan perusahaan untuk membahas peluang kerja sama.
“Dalam waktu dekat, saya akan melakukan suatu pertemuan di Istana Bogor, 150 pimpinan buruh akan saya pertemukan dengan 150 pemimpin-pemimpin perusahaan di Indonesia, kita akan duduk bersama,” tutur Prabowo.
Dalam momen peringatan Hari Buruh Internasional itu, Presiden Prabowo juga menyampaikan dukungan terhadap usulan penetapan aktivis buruh Marsinah sebagai pahlawan nasional. Usulan ini muncul dari aspirasi para tokoh buruh yang menyampaikan langsung kepada Prabowo.
“Saya juga, atas usul dari pimpinan tokoh-tokoh masyarakat buruh, mereka sampaikan ke saya: ‘Pak, kenapa sih pahlawan nasional nggak ada dari kaum buruh?’ Saya tanya, kalian ada saran nggak? Coba kalian berembuk, usulkan pahlawan dari kaum buruh. Dan mereka sampaikan: ‘Pak, bagaimana kalau Marsinah, Pak?’” ujar Prabowo.
“Marsinah jadi pahlawan nasional asal seluruh pimpinan buruh mewakili kaum buruh. Saya akan mendukung Marsinah menjadi pahlawan nasional,” lanjutnya.
Presiden Prabowo juga mendukung Undang-Undang Perampasan Aset, sebagaimana tuntutan buruh untuk segera disahkan. Pasalnya, UU Perampasan Aset menjadi salah satu dari enam tuntutan buruh kepada Pemerintah dalam momen May Day 2025.
“Saudara-saudara dalam rangka pemberantasan korupsi, saya mendukung UU Perampasan Aset,” jelas Prabowo.
Prabowo merasa miris atas tindakan pelaku korupsi. Ia jengkel, aset yang telah dikorupsi tetapi tidak mau dikembalikan ke negara.
“Enak aja udah nyolong nggak mau kembalikan aset, gue tarik aja deh,” tegasnya sambil berkelakar. “Bagaimana kita teruskan? Kita teruskan perlawanan terhadap koruptor,” imbuhnya. (uty/jpg)