
PURWAKARTA, RAKA – Ratusan kendaraan berat di rest area Tol Cipularang KM 88B dilakukan uji emisi kendaraan. Hal itu merupakan salah satu rangkaian program yang dilakukan pengelola ruas jalan tol Jasa Marga dalam menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kementrian Perhubungan.
Deputi Pengelolaan dan Pencegahan Kerusakan Lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup, Rasio Ridho Sani mengatakan bahwa pada musim kemarau terdapat penurunan kualitas udara di Jabodetabek. Hal itu disebabkan salah satunya oleh emisi gas buang dari kendaraan bermotor.
BAca Juga : Mencuri Domba Jelang Idul Adha
“Data kita menunjukkan kurang lebih 32 sampai 57 persen kontribusi penurunan kualitas udara oleh kendaraan bermotor. Tapi tergantung musimnya, karena berbeda-beda,” ujarnya saat di rest area Tol Cipularang KM 88B, Selasa (3/6).
Ia menuturkan bahwa intensitas uji emisi kendaraan serta penindakan kendaraan yang tidak lulus uji emisi akan dilakukan sebagai langkah memperbaiki kualitas udara.
“Tadi juga kita melakukan, bekerjasama dengan berbagai lembaga lain. Diharapkan dengan ini kita dapat mengurangi dampak penecemaran dari gas emisi kendaraan bermotor,” ucapnya.
Tonton Juga : INDRO URUS ANAK-ANAK DONO, KASINO
Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan mengatakan bahwa pengujian emisi kendaraan ini merupakan bentuk dukungan yang dilakukan pihaknya dalam rangka agar kondisi kendaraan selalu dalam keadaan yang baik.
“Adapun untuk uji emisi, kami menargetkan 200 kendaraan,” ujarnya.
Sementara itu di lokasi yang sama, Wakil Gubenur Jawa Barat Erwan Setiawan menyampaikan harapannya agar Hari Lingkungan Hidup Sedunia tak sekadar seremoni belaka, tetapi ada tindakan nyata seperti yang ditunjukkan Jasa Marga.
“Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak.Tercatat ada 10 juta unit kendaraan aktif setiap harinya di seluruh wilayah Jawa Barat. Ini menyumbang polusi udara yang tidak sedikit, sehingga harus ada langkah nyata mengatasinya,” ujar Erwan.
Akan tetapi, sambungnya, Jawa Barat juga berhasil menurunkan efek rumah kaca hingga 7,99 persen. Hal ini sebagai komitmen kuat dalam upaya mengurangi emisi.
“Di sisi lain, indeks kualitas lingkungan hidup Jawa Barat berada di angka 66,09 masuk ke dalam kategori sedang. Sehingga hal ini masih perlu ditingkatkan,” ucap Erwan. (yat)