
RadarKarawang.id – Inovasi membanggakan datang dari Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika). Tim dosen dan mahasiswa lintas jurusan berhasil menyabet dana hibah internasional dari program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) Seeds for the Future yang didukung Pemerintah Amerika Serikat.
Nilai hibah yang diraih mencapai USD 8.000, dan dialokasikan untuk mengembangkan produk ramah lingkungan, briket sekam padi beraroma (Brisma).
Team Leader program, Ikhwanussafa Sadidan, menyampaikan bahwa inovasi ini tak hanya menjawab isu lingkungan, tetapi juga berpotensi membuka peluang ekonomi baru bagi petani di Karawang.
“Kami mengangkat ide Transformasi Sekam Padi menjadi Briket Beraroma untuk mengurangi polusi dari pembakaran limbah padi.
Uniknya, briket ini kami beri aroma seperti kayu manis dan kayu putih. Jadi saat dibakar, bukan hanya hemat energi tapi juga harum,” jelasnya.
Tonton juga: Tingkah Konyol Gibran
Briket ini telah melalui uji laboratorium dan memiliki durasi pembakaran panjang, yakni 1–2 jam, menjadikannya alternatif ideal pengganti bahan bakar konvensional.
Tim juga menggandeng mahasiswa dari Fakultas Teknik – Teknik Lingkungan, Teknik Kimia, dan Teknik Elektro – dalam pengembangan produk, membentuk kolaborasi riset sekaligus pembinaan kewirausahaan bagi generasi muda.
“Awalnya proposal kami ditolak saat didaftarkan ke Pekan Kreativitas Mahasiswa. Tapi saya ajak mahasiswa untuk tetap lanjut dan cari peluang lain.
Akhirnya kami ikut inkubator bisnis Unsika, dan dari sana kami coba daftarkan ke YSEALI hingga akhirnya lolos,” cerita Sadidan.
Produk Brisma akan dipasarkan secara lokal terlebih dahulu, sebelum meluas ke e-commerce dan menargetkan ekspor.
Selain produk, program ini juga menyasar pemberdayaan petani melalui pelatihan dan hibah alat produksi, menciptakan dampak sosial-ekonomi yang nyata.
Baca juga: Nestapa Penggalang Dana Pembangunan Masjid di Jalan
Tim Unsika dijadwalkan akan mempresentasikan inovasi mereka pada YSEALI Summit di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Januari 2026.
“Harapannya, proyek ini bisa menjadi cikal bakal perusahaan rintisan sekaligus solusi berkelanjutan bagi petani dan lingkungan,” pungkas Sadidan.(uty)