Purwakarta
Trending

Waspada Cacing Pita Pada Hewan Kurban

Kondisi Sakit Masih Diperjualbelikan

PURWAKARTA, RAKA – Mencegah adanya temuan hewan kurban yang diperjualbelikan dalam kondisi sakit serta dalam proses pemotongan daging yang masih ditemukan cacing pita, Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskanak) Kabupaten Purwakarta terjunkan sejumlah petugas yang dibantu oleh kader dan relawan kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet).

Selain itu, juga dilakukan sosialisasi mengenai hal tersebut dengan melibatkan perwakilan kecamatan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), serta Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dari seluruh wilayah Purwakarta yang digelar di Aula Kantor Diskanak pada Senin (26/5).

Baca Juga : Hewan Layak Kurban Dipasang Label Sehat

Kepala Diskanak Purwakarta, Ida Hamidah, menekankan pentingnya edukasi masyarakat dalam pelaksanaan ibadah kurban. Sebab, masih banyak yang belum paham pentingnya pemeriksaan kesehatan hewan sebelum disembelih.

“Kami ingin memastikan pelaksanaan kurban berjalan aman, sehat, dan sesuai ajaran agama,” ucap Ida, Senin (26/5).

Ia menyebutkan, Diskanak telah menurunkan tim pemeriksa ke seluruh kecamatan untuk mengecek kondisi hewan kurban, memastikan mereka terbebas dari penyakit menular seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) serta LSD (Lumpy Skin Disease). Ida mengungkapkan bahwa timnya masih menemukan hewan dalam kondisi tidak layak jual.

“Ini berisiko tinggi bagi kesehatan masyarakat. Kami imbau agar warga lebih selektif dalam membeli hewan kurban,” katanya.

Diskanak juga memperketat lalu lintas hewan kurban yang masuk dari luar wilayah. Setiap hewan wajib dilengkapi surat jalan dan surat keterangan sehat dari dokter hewan.

“Mobilitas hewan meningkat tajam jelang Idul Adha. Kami tidak ingin ada celah penularan penyakit,” kata Ida.

Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet, Wini Karmila, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan dalam tiga tahap, sebelum penyembelihan di lapak, sebelum penyembelihan di masjid, dan sesudah penyembelihan di lokasi.

Tonton Juga : DULU SIMBOL KEKUASAAN, KINI SEPI

Tahun ini, lanjut dia, 11 petugas dinas dibantu 79 kader dari 17 kecamatan diturunkan untuk menjalankan tugas ini. Wini juga mengingatkan bahwa meskipun belum ditemukan penyakit zoonosis, masyarakat tetap harus waspada.

“Kami kerap menemukan hati yang terinfeksi cacing. Pastikan daging dimasak dengan suhu minimal 70°C selama 30 menit untuk membunuh parasit,” ujarnya.

Dengan sinergi antara pemerintah, panitia kurban, dan masyarakat, Diskanak optimistis pelaksanaan kurban tahun ini akan lebih baik. “Mari bersama kita jaga kualitas kurban. Sehat, aman, dan sesuai tuntunan agama,” kata Wini.

Sementara itu, Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Purwakarta, Aji Ahmad Tajudin, turut menegaskan bahwa hewan kurban harus memenuhi empat kriteria utama, yakni sehat, tidak buta, tidak pincang, dan tidak kurus.

Ia juga mengingatkan pentingnya etika penyembelihan. “Penyembelihan itu bukan hanya soal sah, tapi juga soal adab dan kebersihan. Gunakan alat tajam, jangan sakiti hewan, dan jangan biarkan hewan melihat penyembelihan lainnya,” katanya.

Aji juga menyarankan panitia kurban segera berkoordinasi jika menemukan hewan dalam kondisi kritis menjelang hari H, karena ada fatwa khusus terkait penyembelihan darurat. (yat)

Related Articles

Back to top button