MUI: Bunuh Diri Tindakan Terlarang
Ketua MUI Purwakarta
KH Jhon Dien
PURWAKARTA, RAKA – Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Purwakarta prihatin dengan maraknya kasus bunuh diri di Purwakarta.
“Biasanya orang yang bunuh diri itu karena putus asa tak ada harapan ke depan dan lemahnya keimanan, padahal orang yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri itu hukuman sangat mengerikan,” ujar Ketua MUI Purwakarta KH Jhon Dien, Jumat (29/11).
Dalam agama Islam, lanjut dia, bunuh diri dengan alasan apapun adalah haram. Orang yang melakukan perbuatan ini terancam akan mendapatkan dosa yang sangat besar. Sebab hidup dan matinya seseorang itu berada di tangan Allah SWT dan merupakan karunia dan wewenang dari Allah SWT. “Bahkan dalam hadis dijelaskan bahwa pelaku bunuh diri akan kekal mendekam di neraka jahanam,” tandasnya.
Kata dia, orang melakukan tindakan bunuh diri akan mengalami tiga penderitaan. Yakni penderitaan di dunia yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tersebut, penderitaan menjelang kematiannya, serta penderitaan kekal di akhirat kelak.
Jhon menegaskan, bahwa bunuh diri menunjukkan penurunan keimanan karena agama cenderung mengurangi depresi mental dan pedihnya tragedi kehidupan.
Seberat apa pun kehidupan, seberat apa pun tantangan yang dihadapi, tidak boleh putus asa. Di dalam Alquran disebut, “Jangan engkau semua putus asa dari rahmat Tuhan,” jelasnya seraya mengutip ayat Alquran.
Selama bulan November 2019, terjadi tiga rangkaian peristiwa gantung diri yaitu pada Minggu (10/11), Sahidin (40), warga kampung Pasirbondol, Desa Ciramahilir, Kecamatan Maniis, yang mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di kediamanya akibat mantan istrinya enggan diajak rujuk kembali.
Tak lama berselang pada Sabtu (23/11), pria berinisial KS (32) warga Kampung Sukajadi, Desa Sukahaji, Kecamatan Tegalwaru, nekad mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di kamar mandi rumahnya diduga akibat persoalan rumah tangga.
Lalu pada Rabu (27/11), Aceng (52), warga Kampung Cikopo, Desa Karyamekar, Kecamatan Cibatu, ditemukan istrinya sudah meninggal dengan cara gantung diri di rumahnya. Diduga kuat peyebabnya akibat putus asa karena penyakit diabetes yang telah dua tahun dideritanya tak kunjung sembuh. (gan)