KARAWANG, RAKA – Keberadaan masker medis saat ini cukup langka. Agar penggunaannya benar-benar bisa efektif, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Karawang dr Fitra Hergyana mengatakan, kepada masyarakat Karawang wajib menggunakan masker, baik yang sehat maupun sakit. Untuk yang sehat, kata dia, bisa menggunakan masker berbahan kain dua sampai tiga lapis. Sementara itu untuk petugas medis menggunakan masker medis yang tersedia di rumah sakit. “Karena masker medis ini jumlahnya terbatas, kami imbau masyarakat cukup menggunakan masker berbahan kain saja. Itu sudah lebih dari cukup,” pesannya.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, masker kain bisa menjadi alternatif bagi masyarakat, karena masker berstandar medis diutamakan untuk tenaga kesehatan. Penggunaan masker kain yang tepat dapat mengurangi risiko penularan corona. “Semua masyarakat Jawa Barat wajib menggunakan masker apabila terpaksa keluar rumah atau area publik. Masyarakat bisa menjadikan masker kain sebagai alternatif sesuai imbauan pemerintah pusat. Dan masker medis diutamakan bagi tenaga kesehatan,” kata Berli.
Masyarakat diminta mengenakan masker kain dengan benar dan tertutup. Berli menyarankan kepada masyarakat untuk memilih masker kain yang sesuai dengan ukuran wajah, sehingga dapat menutup mulut, hidung, dan dagu. “Kemampuan masker kain menyaring partikel kecil masuk ke dalam hidung memang tidak sebaik masker bedah ataupun masker N95. Oleh karena itu, masyarakat harus memilih masker kain yang bisa menutupi mulut, hidung, dan dagu dengan baik,” katanya.
Efektivitas filtrasi masker kain sekitar 10-60 persen. Sementara efektivitas filtrasi masker bedah berada di antara 30-95 persen. Sedangkan N95 atau ekuivalen memiliki efektivitas filtrasi di atas 95 persen. Masyarakat dalam kondisi sehat dapat menggunakan masker kain di tempat umum atau area publik, dengan tetap menjaga jarak 1,5-2 meter sebagai upaya pencegahan penyebaran corona.
Selain prinsip jaga jarak tetap diterapkan, penggunaan masker kain harus dibarengi dengan kebiasaan mencuci tangan. Saat memperbaiki posisi masker kain yang berubah atau longgar, masyarakat diimbau untuk cuci tangan sebelum maupun sesudahnya. “Saat melepasnya juga harus hati-hati agar tangan tidak terkontaminasi cairan di masker. Segera ganti masker kain apabila rusak. Masker kain dicuci dengan air bersih dan sabun setelah dipakai. Penggunaan masker kain akan efektif ketika masyarakat tetap menjaga jarak, dan mempunyai kebiasaan mencuci tangan yang baik,” kata Berli. (psn/gl)