Pasar D’Jahe Makin Luas
SIAP DIPASARKAN : D’Jahe produk UMKM Purwakarta siap dipasarkan.
PURWAKARTA, RAKA – Inovasi dan kreasi sangat dibutuhkan para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar dapat menghasilkan prodak yang bernilai ekonomis. Pasalnya, Pandemi Covid-19 yang sudah mewabah sejak awal 2020 lalu, berdampak pada menurunya ekonomi masyarakat.
Sebagai pembisnis tentunya sangat penting untuk selalu menjaga kinerja pertumbuhan bisnisnya, terutama dalam hal penjualan untuk memperoleh konsumen lebih banyak. Untuk merealisasikan hal itu, salah satu pelaku usaha Asal Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta yang diberi nama D’Jahe King kini hadir dengan kemasan kecil, yakni berukuran 15 gram. “Menghadirkan D’Jahe King berukuran 15 gram agar harganya dapat dijangkau semua kalangan,” ungkap pelaku usaha D’Jahe King, Suci Hendriani, Minggu (29/11).
Ia mengatakan, dengan kemasan kecil sehingga bisa dipasarkan di warung-warung sekitar pemukiman warga. Sementara, D’Jahe King berukuran 200 gram yang telah diproduksi sejak lama tidak memungkinkan masuk ke warung karena harganya cendrung tinggi, pemasaran selama ini lebih membidik ke toko atau minimarket juga ke konsumen langsung, dibantu agen dan reseller. “Ukuran 15 gram saya jual ke warung Rp25.00 per sachet, kalau ukuran 200 gram Rp25.000, kalau harga ke agen dan reseller beda lagi,” katanya.
Ia mengaku, permintaan pasar justru sekarang lebih tinggi ukuran 15 gram dibandingkan D’Jahe King ukuran 200 gram setiap bulannya. “15 gram mencapai 10.000 pics, sementara 200 gram 1000 pics per bulan,” kata perempuan yang juga berprofesi seorang guru itu.
Diketahui, D’Jahe King bermula diproduski oleh seorang pemuda bernama M. Zidane Firdaus. Kala itu, ia kesulitan mencari kerja dan memilih membuka peluang usaha sendiri.
D’Jahe King sendiri berbahan dasar jahe kemudian diracik ditambahkan bumbu penunjang lain seperti gula aren dan pasir. “Zidane itu alumni di sekolah tempat saja ngajar, karena si punya keahlian dalam mengolah minuman ini, kemudian saya arahkan dan bantu pengolahan termasuk pemasarannya juga. Hasil penjualan sekarang alhamdulilah mencapai Rp6 juta perbulan,” ujar Suci. (gan)