Datang Subuh Demi Nomor Antrean
TUNGGU GILIRAN: Puluhan KPM bansos mengantre di sejumlah kantor BTN yang ada di Kabupaten Karawang, Rabu (31/3). Mereka ada yang ada sebelum Subuh dan rela antre hingga siang.
BTN Batasi Pelayanan KPM Bansos
CIKAMPEK, RAKA – Pagi buta sebelum adzan Subuh berkumandang, kantor Bank Tabungan Negara (BTN) Cikampek sudah dipenuhi keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial (bansos). Mereka sengaja datang sebelum matahari terbit, agar mendapatkan nomor antrean.
Beragam tujuan KPM datang ke BTN, mulai dari kartu ATM terblokir hingga reset nomor pin. Seperti yang dilakukan oleh warga Desa Cikampek Timur, Aan. Dia datang ke BTN Cikampek pukul 04.30 pagi. Kartu ATM bansos yang dimilikinya belum memiliki nomor pin sejak dibagikan beberapa hari lalu, sehingga dia harus datang ke bank untuk meminta nomor pin. “Soalnya kalau agak siang tidak kebagian antreannya, jadi harus daftar lagi besok,” ucapnya, kepada Radar Karawang, Rabu (31/3) pagi.
Sayangnya, setelah rela antre dari pagi buta, nomor pin yang diinginkannya belum juga didapat. Dia harus menunggu sekitar dua minggu lagi agar ATM bansosnya bisa digunakan untuk mencairkan bantuan. “Saya sudah daftar tadi, katanya tanggal 15 April nanti dikasih pinnya, jadi dua minggu kemudian saya balik lagi ke sini ngambil nomor pinnya,” tambahnya.
Kondisi serupa juga dialami oleh KPM asal Kecamatan Klari. Mereka rela datang ke BTN Klari pukul 04.00 pagi untuk mendapatkan nomor antrean. Sayangnya, karena antrean sudah penuh, dia tidak bisa dilayani. “Saya tadi berangkat jam 4 pagi, sampai tidak salat Subuh ngebelain ATM. Pas datang ke bank sudah penuh, lebih dari seratus. Ya sudah, saya balik lagi aja karena lama menunggunya,” keluh salah satu KPM yang tidak mau disebutkan namanya.
Antrean panjang KPM juga terjadi di kantor BTN Karawang. Meskipun datang pagi-pagi, warga harus menunggu lama karena sudah banyak warga lainnya yang menunggu. “Sudah mengurus sejak satu minggu lalu. Selain itupun ia harus datang pagi dan ikut mengantre panjang,” tutur Carsih, salah satu warga penerima bansos, Rabu (31/3).
Warga lainnya, Darsah pun mengalami kesulitan saat ingin menerima dana tersebut. Kasusnya berbeda yakni kartu yang diberikan telah terblokir. Awal mula terblokir karena salah pengetikan nomor pin. Data yang diperlukan yakni kartu keluarga (KK), kartu tanda penduduk (KTP), kartu ATM BTN serta surat keterangan desa. Data yang ia miliki ternyata masih ada yang kurang. Data tersebut yakni surat keterangan dari desa. Ia pun harus mengurus kembali ke kantor desa. Kemudian ia akan kembali ke BTN pada Kamis (1/4). “Ya gimana mau gak mau harus ngurus lagi ke desa baru besok ke sini lagi,” ungkapnya.
Sementara itu petugas BTN Cikampek Endang Marta mengungkapkan, mekanisme pelayanan dilakukan seperti biasa yaitu mengisi formulir. Permasalahan yang paling banyak ditemukan yaitu terblokirnya kartu ATM milik warga karena pada saat pembagian kartu ATM nomor pin tidak begitu nampak. “Jadi warga terus memasukan pin yang salah berulang kali jadi terblokir,” ungkapnya.
Masih dikatakannya, pihaknya juga membenarkan bahwa warga yang sudah melakukan pengisian formulir harus menunggu beberapa waktu, karena jumlah pelayanan mencapai 300 orang perhari. Untuk mencegah kerumunan, pelayanan kini dibatasi hanya 50 orang dalam satu hari. “Untuk pelayanan ATM bansos ini juga kita prioritaskan yaitu di pagi hari, dan kenapa kita batasi karena kita juga ada nasabah lainnya, jadi kita awalkan dulu warga baru pelayanan nasabah lainnya siang hari,” pungkasnya. (mal)