Dulu Rawan Begal, Kini Aman
CIAMPEL, RAKA – Menjadi daerah industri angka kriminalitas di wilayah Ciampel tergolong rendah. Hal itu terasa setelah para pelaku begal yang biasa beraksi di wilayah tersebut berhasil diringkus oleh pihak kepolisian sekitar empat bulan lalu.
“Sejauh ini masyarakat tidak ada perubahan, aman-aman saja,” ungkap Hendi (47), warga Desa Mulyasari saat diwawancari di Objek Wisata Situ Cipule, Senin (1/10).
Hendi mengatakan, semenjak ditangkapnya pelaku begal 4 bulan yang lalu, tidak mendengar terjadinya lagi pembegalan, baik yang terjadi di desanya maupun di desa lainnya. Situasi tersebut jelas berbeda dibandingkan sebelum adanya penangkapan begal. “Sebelumnya mah masuk waktu malam sedikit saja sudah rawan begal, yang mengintainya juga mungkin di sini (Situ Cipule), pelakunya di sini, jadi mereka tahu keluar masuknya orang. Setelah ditangkap ya sudah, sepertinya pelaku masih itu-itu juga,” tambahnya.
Ia menambahkan, sebagai pribumi merasa di lingkungan tempat tinggalnya tidak ada pencurian. “Kalau masalah kenakalan remaja mah umum ya, dimana-mana juga sama. Tapi di sini tidak seberapa kalau dibandingkan daerah hilir,” tambahnya.
Warga lainnya, Syukron (66) yang sehari-hari berjualan di Situ Cipule mengatakan, situasi di lingkungan Situ Cipule dirasa aman-aman saja. “Saya jam 12 atau jam 1 selalu ke sini, aman-aman saja. Remaja banyak yang nongkrong sampai jam 2 atau jam 3, mereka begadang, motor penuh tapi tidak ada kejadian apa-apa. Mereka cuma main HP,” tuturnya.
Sebelumnya, Kanit Reskrim Polsek Ciampel Ipda Iwan Budijanto mengatakan, tingkat kriminalitas di Wilayah Polsek Ciampel yang berstatus rural memang relatif rendah. Bahkan tetap lebih rendah bila dibandingkan degan beberapa wilayah polsek lain dengan status prarural. “Alhamdulillah dalam 3 bulan ini hanya ada 3 kasus laporan kasus kriminal, pembegalan dan perampasan. Kalau di polsek lain dalam seminggu bisa sampai 5 laporan, di kita paling 2 atau 3. Bahkan dalam 2 minggu ini tidak ada laporan sama sekali,” katanya.
Iwan menjelaskan, rendahnya tingkat kriminalitas di Ciampel dikarenakan jumlah penduduk yang tidak begitu padat. Selain itu mayoritas penduduk adalah pribumi, jarang ada pendatang baru. Adapun para karyawan di kawasan industri hanya bekerja saja, setelah itu pulang kembali tidak menetap di Ciampel. Salin itu ia mengaku, patroli Unit Shabara dan koordinasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat berjalan lancar. “Terutama babinsa dengan tokoh masyarakat dan pemuda mereka menjalin komunikasi baik untuk menjaga keamanan desa,” akunya.
Meski demikian, Ia mengaku potensi tindak laku kriminal masih tetap ada, terutama di wilayah rawan kriminal yakni sekitar Situ Cipule dan sepanjang jalur irigasi kalimalang. Karena itu ia menghimbau masyarakat untuk tetap menjaga kemanan. “Harus selalu berhati-hati dalam menyimpan kendaraan baik siang maupun malam. Selalu simpan barang kepemilikan di tempat yang aman agar tidak menjadi incaran pencuri,” imbaunya. (mg)