HEADLINE

Ibu-ibu Hadang Pembongkaran Bangunan untuk Kereta Cepat

TELUKJAMBE BARAT, RAKA – Puluhan rumah di Kampung Margakaya, Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat diratakan dengan tanah menggunakan alat berat buntut dari pelebaran jalan. Pembongkaran tersebut sempat mengalami perlawanan dari warga terutama ibu-ibu yang tidak rela rumahnya dibongkar. Namun, banyaknya petugas kemanan yang berjaga membuat warga tak berdaya dan pembongkaran terus dilakukan.

Pembongkaran melibatkan petugas gabungan dari kepolisian, TNI, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Karawang. Salah seorang warga Juniroh (39), menerangkan, dirinya sudah 7 tahun membuka usaha air isi ulang, tapi dia tak bisa berbuat banyak dan akan membuka usaha serupa di tempat lain. “Yang saya sayangkan baru saja kami isi toren dengan air bersih dan dapat beli tadi, eh ada penertibannya sekarang, terpaksa saya buang airnya saking kesalnya karena kebingungan mengangkatnya. Harapan saya ya saya bisa kembali berjualan dengan aman dan nyaman nantinya,” terangnya, Kamis (25/10) kemarin.

Warga lainnya, Enung (37), mengaku sudah 15 tahun berdagang nasi. Dirinya pasrah lapaknya dibongkar dan sadar tanah yang digunakan bukan miliknya. “Ya saya harap jangan sampai dibongkar pakai alat berat, saya pikir bakal dikasih lagi waktu untuk kami bongkar tanpa gunakan alat berat supaya kami masih bisa gunakan sisa – sisa bangunan untuk di tempat lain,” ucapnya.

Hal yang sama dirasakan oleh Ahmad Yulianto (43), dirinya mengaku sedih. Sudah 20 tahun menempati rumah itu sambil membuka usaha bengkel motor. Setelah mendapatkan informasi terkait penertiban , dirinya pun dua minggu ke belakang melakukan pengosongan. Beruntung dirinya bisa menabung dari hasil jerih payahnya bisa membeli sebidang tanah. “Saya memang sebagai warga pendatang saya dari Cilacap kang, tapi istri saya asli dari Kampung Margakaya Desa Margakaya, ya saya pun alhamdulillah hasil kerja keras membeli sebidang tanah yang justru harapannya kami masih bisa dapat waktu untuk kami bereskan karena baru hanya sampai pondasi saja, sudah keburu di tertibkan terpaksa saya tinggal dulu sama kakak ipar saya sampai rumah saya beres di rapihkan,” ujarnya.

Kepala Bidang Trantibum Satpol PP Karawang, Dadang Taufik mengatakan, ada sekitar 30 rumah di Kampung Margakaya Desa Margakaya, Kecamatan Telukjambe Barat dilakukan penertiban menyusul akan digunakan tanah tersebut untuk perluasan Jalan Karawang barat. “Rumah itu berdiri di tanah milik PJT dan pemberitahuan berkenaan akan di gunakan untuk perluasan jalan sudah kami layangkan dan sekarang ini yang terakhir, maka kami langsung adakan penertiban,” ujarnya.

Penggusuran dilakukan untuk memperlebar jalan yang akan digunakan sebagai akses menuju Transit Oriented Development (TOD) dan Stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Karawang. “Lebar jalan ini akan ditambah 200 meter. Dengan demikian, di masa mendatang tidak akan ada lagi penumpukan kendaraan hingga ke interchange Karawang Barat,” ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Karawang, Asep Hazar.

Menurut dia, jalan tersebut perlu diperluas agar akses menuju Stasiun dan TOD KA cepat terbuka lebar. Hanya saja, di atas jalur tersebut saat ini sudah banyak berdiri bangunan liar permanen dan semi permanen. “Lintasan akan melalui zona Telukjambe Barat yaitu Desa Margamulya dan shelternya masuk ke Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button