
RadarKarawang.id – Jumlah janda dan duda di Jawa Barat tertinggi di Indonesia, seiring angka perceraian yang mengalahkan provinsi lain.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Ajam Mustajam pernah mengatakan, angka pernikahan di Jabar begitu tinggi, tapi begitu pun dengan angka perceraiannya.
“Di Jawa Barat itu pernikahannya itu luar biasa terbanyak di Indonesia, tapi yang paling menyedihkan angka perceraiannya juga tertinggi di Indonesia,” kata Ajam kepada wartawan.
Ia pun menyampaikan data pernikahan dan perceraian pada tahun 2021-2023. Katanya pada tahun 2021, tercatat sebanyak 346.484 pernikahan. Tahun 2022 sebanyak 336.912 pernikahan, dan tahun 2023 sebanyak 317.715 pernikahan.
Ada pun perceraian setiap tahun kata Ajam meningkat. Pada tahun 2021 sebanyak 98.088 perceraian, tahun 2022 sebanyak 113.643 perceraian, dan tahun 2023 ada 122.800 perceraian.
Data dari Badan Pusat Statistik Jawa Barat, tahun 2024 tercatat kasus perceraian mencapai 88.985 kasus. Perceraian akibat perselisihan dan pertengkaran terus menerus menjadi penyebab tersebut pasangan suami istri memutuskan jadi janda dan duda, yaitu sebanyak 51.122 kasus. Disusul masalah ekonomi 33.264 kasus, kemudian karena perselingkuhan 2.781 kasus,
kekerasan dalam rumah tangga 653 kasus, perceraian akibat murtad 164 kasus, perceraian akibat pasangannya dihukum penjara 156 kasus, perceraian karena poligami 147 kasus, perceraian karena mabuk 124 kasus, perceraian karena zina 39 kasus, perceraian karena madat 26 kasus, perceraian akibat cacat badan 20 kasus, dan akibat kawin paksa 17 kasus.
Baca juga: Tanah Longsor Paling Banyak Merenggut Nyawa
Kota Bandung mencatat total 7.109 kasus perceraian—tertinggi di seluruh Jawa Barat. Disusul Kota Bekasi (3.240 kasus), Kota Depok (2.775 kasus), dan Kota Cimahi (1.032 kasus).
Kabupaten yang paling tinggi angkanya adalah Kabupaten Bogor dengan 6.293 kasus, lalu disusul Indramayu (6.620 kasus) dan Garut (5.418 kasus).
Sebaliknya, daerah dengan jumlah perceraian terendah adalah Kota Banjar (620 kasus), Kota Cirebon (661 kasus), dan Kota Sukabumi (780 kasus).
“Ya memang di Jabar itu tertinggi ya angka perceraiannya. Mayoritas masalahnya ekonomi, hubungan keluarga, memang beragam. Sampai hari ini yang ajukan cerai juga masih banyak,” ucap Ajam.
Tonton juga: Christine Hakim Legenda yang Mendunia
Selaras dengan itu, Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Wibowo Prasetyo mengungkapkan, Jawa Barat menyumbang angka perceraian tertinggi di Indonesia. Sedangkan posisi kedua ditempati Jawa Timur. (psn/dt/kp)