
radarkarawang.id – Kunjungan mendadak Ketua Endang Sodikim dan Wakil Ketua DPRD Tatang Taufik Karawang ke RSUD Karawang pada Selasa (27/5) menjadi angin segar bagi pelayanan kesehatan di daerah.
Kunjungan ini tak hanya sekadar inspeksi, tetapi juga membawa komitmen dan dukungan nyata terhadap peningkatan mutu layanan serta percepatan pembangunan infrastruktur rumah sakit.
Baca Juga : DPPKB Gelar Forum Perangkat Daerah
Wakil Direktur RSUD Karawang, dr. Muhammad Parlindungan, mengungkapkan bahwa kedatangan pimpinan DPRD tersebut merupakan bagian dari pengawasan dan pembinaan langsung terhadap pelayanan rumah sakit menjelang masa reses.
“Beliau datang untuk mengonfirmasi temuan dari masyarakat. Alhamdulillah, mereka sangat mengapresiasi pelayanan kami, terutama di IGD dan rawat inap. Bahkan mereka memberikan dorongan agar pelayanan yang kami berikan bisa terus ditingkatkan,” jelasnya.
Salah satu sorotan utama adalah keberlanjutan pembangunan Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang sempat terhenti. dr. Parlindungan menegaskan bahwa proyek tersebut kini kembali berjalan berkat dukungan dana dari APBD Karawang.
Tonton Juga : KING BOBY KERTANEGARA
“Pembangunan IGD yang di samping itu memang sempat mangkrak, tapi tahun ini kami mendapat dua bantuan, satu dari APBD untuk melanjutkan IGD, dan satu lagi dari DAK untuk renovasi ruang rawat inap.
Saat ini sedang dalam proses lelang, mudah-mudahan bulan ini sudah ada pemenangnya,” tambahnya.
Dalam kunjungan tersebut, pimpinan dewan juga menekankan pentingnya pelayanan yang mengedepankan nilai-nilai humanisme. Tidak sekadar memenuhi standar prosedur, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan pasien.
“Pelayanan dengan prinsip 3S: Senyum, Salam, Sapa sangat diapresiasi. Bahkan beliau ingin ditambah menjadi 5S, dengan tambahan Sopan dan Santun. Ini jadi pengingat bagi kami agar terus menjadikan pelayanan yang manusiawi sebagai prioritas,” ungkap dr. Parlindungan.
Selain itu, dewan juga mengingatkan agar RSUD Karawang terus menjaga integritas, khususnya mencegah praktik-praktik yang bersifat moral hazard, seperti percaloan.
“Insya Allah saat ini sudah tidak ada praktik semacam itu di lingkungan RSUD Karawang,” tegasnya.
dr. Parlindungan menutup dengan menyampaikan bahwa seluruh arahan dari pimpinan dewan akan dijadikan pedoman sekaligus penyemangat untuk membawa RSUD Karawang menjadi lebih baik.
“Kami merasa diperhatikan dan didukung penuh. Arahan beliau menjadi energi positif untuk terus meningkatkan mutu dan standar layanan kami,” pungkasnya.(uty)