Perajin Keramik Dituntut Inovatif

PURWAKARTA, RAKA – Para perajin keramik di Desa Anjun, Kecamatan Plered, mendapatkan pendampingan teknis produksi dan desain.
Kegiatan pendampingan dilakukan oleh Direktorat Industri Kecil Menengah, Kimia, Sandang Kementerian Perindustrian RI di Sentra Keramik Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian Ratna Utaraningrum mengatakan, kegiatan ini digelar agar para perajin gerabah khususnya di Desa Anjun, lebih meningkatkan sisi teknis produksi dan desainnya. Sehingga dapat bersaing dan mengikuti tren pasar. “Sebetulnya keramik Plered ini punya daya tarik tersendiri, sehingga kami berikan ilmu untuk mengeksplor lagi desain-desain keramik. Agar keramik yang dihasilkan lebih bagus lagi dan lebih mengikuti tren pasar,” Kata Ratna di sela-sela kegiatan tersebut, Kamis (12/9).
Saat ini, nilai ekspor keramik Indonesia berada di angka 25 juta USD dan Indonesia sudah terkenal ke luar negeri sebagai salah satu pemasok terbesar kebutuhan keramik di pasar internasional.
Purwakarta sendiri sudah dikenal produk keramiknya secara turun temurun dan menjadi pemasok keramik dalam dan luar negri. “Dengan begitu, kita harus melihat kebutuhan pasar di luar negeri itu seperti apa? Purwakarta tidak harus mengubah seluruh desainnya. Paling tidak mau mengadopsi desain baru atau yang saat ini tren di luar negeri untuk meningkatkan hasil ekspor,” ujarnya.
Dengan adanya peningkatan produk dan desain serta mengikuti tren pasar, diharapkan perajin mendapatkan buyer di luar negeri yang potensial sehingga menjadi tujuan pasar. “Sehingga Purwakarta ke depan menjadi tujuan buyer potensial ketika mereka order. Ini yang harus dibangun,” harap Ratna.
Sekertaris Dinas Koperasi UKM, Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Purwakarta Waluyo menambahkan, pemerintah daerah sangat berterima kasih kepada kementerian yang telah mendukung pengembangan produk keramik di Purwakarta.
Pemkab Purwakarta bersama pihak terkait seperti akademis dan lainnya sejauh ini telah melakukan sejumlah pengembangan, sehingga dapat mengikuti kebutuhan pasar tanpa meninggalkan fungsi dan ciri khas perajin keramik Plered. “Bersama perajin dan akademis kita terus kembangkan gerabah sebagai benda fungsional yang mempunyai nilai artistik dan mempertahankan ciri khas budaya daerah, dan tentunya menyesuaikan juga dengan tren pasar masa kini,” ujarnya. Pihaknya berharap, dengan adanya pelatihan ini, perajin mendapatkan inovasi dan desain baru untuk lebih meningkatkan produksinya. (gan)