
radarkarawang.id – Perubahan besar tengah dialami oleh Raras Setia Murti, seorang remaja asal Karawang yang mengalami proses transisi jenis kelamin dari perempuan menjadi laki-laki dan mengganti namanya menjadi Ahmad Prasetyo.
Kisah Ahmad pun mendapatkan perhatian dan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Karawang.
Bupati Karawang, Aep Syaepulloh, menyampaikan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung proses medis dan sosial Ahmad.
Baca Juga : Empat Warga Negara Asing Dideportasi
“Masalah biaya, insya Allah kita bantu. Pemerintah daerah dan Karawang hadir dengan BPJS. Bahkan besok, Kadinkes dan dokter RSUD sudah saya minta koordinasi agar tidak menunda lagi tindakan operasi,” ujar Aep dalam wawancara, Jumat (23/5).
Rencananya, tindakan medis akan dilakukan di RS Hasan Sadikin Bandung, mengingat kompleksitas proses operasi yang akan dijalani.
“Informasi terakhir, hari Selasa operasi dimulai. Maka hari Senin Ahmad sudah harus berada di sana untuk istirahat dan persiapan,” lanjutnya.
Tak hanya soal kesehatan, Aep juga menyoroti keinginan Ahmad untuk kembali melanjutkan pendidikan di pesantren. Menanggapi hal ini, Pemkab Karawang siap memfasilitasi kebutuhan Ahmad.
“Insya Allah kita bantu. Kebetulan di Tempuran ada pesantren yang siap menerima. Ahmad juga bilang ingin sambil mondok. Kita dukung itu,” ujarnya.
Di sisi lain, kondisi tempat tinggal Ahmad yang tidak layak huni juga menjadi perhatian. Bupati Aep menjelaskan bahwa rumah Ahmad yang dihuni lima anggota keluarga, termasuk nenek dan orang tua, akan segera direnovasi.
“Kami akan realisasikan bantuan renovasi rumah. Anggaran bisa mencapai 70-80 juta, karena rumah masih tanah dasarnya dan dindingnya hanya dari bilik triplek,” ungkapnya.
Tonton Juga : JUARA 1 CABOR PENCAK SILAT
Tak berhenti di sana, Bupati juga berencana memberikan bantuan ekonomi kepada keluarga Ahmad.
“Emaknya hanya buruh tani, jarang dapat penghasilan. Maka saya akan bantu buka warung kecil di rumahnya untuk jualan sembako. Dinas UMKM juga akan turun tangan,” jelasnya.
Sebagai bentuk perhatian lainnya, Aep pun menyanggupi permintaan kecil dari Ahmad dan ibunya.
“Ahmad pengen sepeda untuk sekolah, dan ibunya pengen punya handphone untuk komunikasi. Kita bantu semua itu. Yang penting emak bahagia dan Ahmad bisa sehat dan sekolah lagi,” pungkasnya.
Kisah Ahmad Prasetyo bukan hanya tentang perubahan identitas, tetapi juga tentang perjuangan, penerimaan, dan dukungan dari banyak pihak.
Langkah Pemkab Karawang ini menunjukkan bagaimana negara hadir, tidak hanya sebagai institusi, tapi juga sebagai keluarga yang mendukung warganya untuk tumbuh sesuai jati diri mereka.(uty)