TNI Kodim 0619 Dites Urine
PURWAKARTA, RAKA – Bahaya pengaruh penggunaan narkoba yang kian masif di lingkungan masyarakat saat ini. Hal tersebut menjadi perhatian serius di jajaran aparat keamanan termasuk Kodim 0619 Purwakarta.
Sehingga upaya bebas dari pengaruh narkoba terus digalakan melalui program rutin yang telah ditetapkan oleh Institusi TNI melalui program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan Kodim 0619 Purwakarta menindaklanjuti program tersebut dengan melaksanakan tes urine bagi prajuritnya.
Dandim 0619 Purwakarta, Letkol Arh Yogi Nugroho mengatakan, pengecekan urine merupakan program yang dilakukan berkala dan dadakan. Dengan bekerja sama dengan satuan Reserse Narkoba Polres Purwakarta, pihaknya melakukan sosialisasi bahaya narkoba dan tes urine kepada Personel Kodim 0619 Purwakarta, di Makodim 0619 Purwakarta, pada Rabu (21/8). “Kami perintahkan random sample. Tidak ada ampun bagi oknum yang suka menggunakan barang haram tersebut,” terang Dandim Yogi, usai mengikuti tes urine, di Makodim 0619 Purwakarta.
Ia menambahkan, apabila ada yang terbukti sebagai pengguna tentu akan diproses sesuai prosedur hukum yang ada. “Ini komitmen kami. Pengalaman pribadi saat bertugas di perbatasan, pemuda rusak karena narkoba. Maka dari itu kita budayakan lingkungan bersih narkoba di Kodim 0619 Purwakarta untuk menindaklanjuti perintah dari pimpinan TNI bahwa TNI menyatakan perang terhadap narkoba dan apabila ada Prajurit Kodim 0619 Purwakarta yang terlibat, kami tidak akan segan-segan untuk menindak,” tegasnya.
Kasat Resere Narkoba Polres Purwakarta, AKP Heri Nurcahyo mengatakan, kerja sama yang telah terjalin selama ini antara Polres Purwakarta dengan Kodim 0619 Purwakarta dapat dipelihara dengan baik, karena sinergitas dalam perang terhadap narkoba perlu melibatkan seluruh instansi pemerintah, sehingga Kabupaten Purwakarta betul-betul bersih dari narkoba. “Untuk meningkatkan sinergitas antara Polres Purwakarta dengan anggota Kodim 0619 Purwakarta, kami mengharapkan para Babinsa yang bertugas di desa-desa untuk sama-sama mensosialisasikan dampak negatif narkoba, dan kami berharap dengan sinergitas yang solid apa yang menjadi harapan kita dapat tercapai,” ujar Heri.
Ia mengungkapkan, transaksi narkoba di Purwakarta masih menggunakan modus lama, yakni menggunakan kurir. “Jaringan terputus. Sistemnya alamat, pembeli pesan sama penjual. Kurir kirim ke alamat tertentu,” katanya. (gan)