PURWAKARTA, RAKA – Konsolidasi antara partai politik (Parpol) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Purwakarta 2024 terus dilakukan. Kali ini, dua partai politik yakni DPD Partai Golkar dan DPC PKB Purwakarta melaksanakan agenda Harmoni Politik yang digelar di Istora Jatiluhur, Rabu (26/6). Agenda tersebut mempertemukan pimpinan dari kedua Parpol, yakni Anne Ratna Mustika sebagai Ketua DCP Partai Golkar Purwakarta dan Sona Maulida Roemardi selaku Ketua DPC PKB Purwakarta. Bertemunya kedua pimpinan Parpol tersebut seolah-olah mengerucutkan arah koalasi untuk bertarung dalam perhelatan Pilkada beberapa bulan mendatang.
Ketua DPC PKB Purwakarta, Sona Maulida Roemardhie mengatakan, agenda harmoni politik tersebut merupakan tindak lanjut atas hal yang berkaitan dengan piagam kerjasama yang telah disepakati pada awal Juni lalu. Bahwa Golkar dan PKB telah bersepakat untuk memperkuat pembangunan di Kabupaten Purwakarta. “Kita selaku kedua pihak siap berkomitmen untuk bekerja sama demi kemajuan Purwakarta yang lebih baik. Kami berkomitmen bekerja sama dalam merumuskan visi pembangunan Purwakarta ke depan,” ucapnya saat ditemui di lokasi, Rabu (26/6).
Adapun isi pagam kerjasama yang ditandatangani oleh Partai Golkar dan PKB Purwakarta beberapa waktu lalu diantaranya mencakup komitmen untuk meningkatkan sinergi antara kedua partai untuk memastikan kesinambungan pembangunan Purwakarta serta bekerja sama dalam merumuskan visi pembangunan Purwakarta ke depan.
Hal lainnya, lanjut Sona, yakni untuk memilih kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif dan signifikan bagi Kabupaten Purwakarta agar dapat mewujudkan pemerintahan daerah yang transparan, akuntabel, dan pro terhadap rakyat. “Koalisi ini adalah bukti nyata dari komitmen kedua partai untuk berkolaborasi demi kesejahteraan masyarakat Purwakarta. Dengan langkah ini, diharapkan Kabupaten Purwakarta dapat mencapai perkembangan yang lebih baik, adil, dan merata,” ujarnya.
Di lokasi yang sama, Ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Purwakarta, Anne Ratna Mustika mengatakan bahwa dalam konteks Pilkada pandangan dalam memandang koalisi dapat bergeser dari waktu ke waktu, hingga pada waktu yang telah ditentukan dalam pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum nanti. Sebab itu, menurutnya segala kemungkinan harus diberikan ruang. “Tentu saja termasuk dengan kawan-kawan dari PKB, kita punya historis yang bagus pada Pilkada 2018 lalu. Untuk Pilkada 2024 ini, kita berharap kerjasama ini bisa berlanjut,” pungkasnya. (yat)
