Kabid KRR DPKPB Kabupaten Purwakarta
Adang Syarif Hidayat
PURWAKARTA, RAKA – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakart mewanti-wanti agar masyarakat waspada bencana tanah longsor. Pasalnya hujan deras sudah mulai mengguyur Purwakarta dua pekan terakhir.
Kabid Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi (DPKPB) Kabupaten Purwakarta, Adang Syarif Hidayat mengatakan, kontur tanah di beberapa wilayah di Purwakarta terdiri dari tanah lempung. Apalagi hal tersebut bisa diperparah oleh intensitas hujan di Kabupaten Purwakarta yang mulai menunjukan peningkatan. “Hampir seluruh wilayah di 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta punya potensi terjadi pergerakan tanah. Maka itu, saat ini kami tingkatkan statusnya menjadi siaga,” katanya.
Ia juga mengatakan, wilayah paling rawan longsor tersebut berada di daerah perbukitan yang kontur tanahnya berjenis lempung. Sehingga, ketika diguyur hujan, tanah tersebut bisa berubah menjadi medan luncur.
Ia menambahkan, wilayah Purwakarta dibagi menjadi tiga jenis zona gerakan tanah. Yakni, Zona Biru (kerentanan gerakan tanah rendah), Zona Kuning (kerentanan gerakan tanah sedang), serta Zona Mereh (kerentanan gerakan tanah tinggi). “Dari semua wilayah yang diwaspadai adalah zona merah dan kuning. Untuk zona merah hampir merata ada di seluruh kecamatan,” ucapnya.
Dalam rangka mengantisipasi longsor dan bencana lainya, ia mengaku pihaknya telah menguatkan koordinasi dari tingkat RT sampai bupati. “Bila terjadi bencana, kami sudah menyiapkan logistik, Tim SAR, serta tagana. Tak lupa juga bekerjasama dengan masyarakat setempat untuk bahu membahu mengatasi masalah secara bersama,” jelasnya.
Ia juga menghmbau agar warga dan aparatur desa dari tingkat paling kecil seperti RT waspada jika terjadi hujan lebat disertai angin kencang. “Semua elemen masyarakat dan pemerintah harus bersiap-siap karena bencana bisa datang secara tiba-tiba,” pungkasnya. (ris)
