SUKASARI PALING RAWAN LONGSOR: Jalur utama menuju Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta, terputus akibat longsor yang terjadi pada awal Maret 2021 lalu. Akibat terputusnya jalan, warga hanya bisa melalui jalan alternatif yang melintasi perkebunan bambu.
PURWAKARTA, RAKA – Dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Purwakarta, 11 diantaranya rawan pergerakan tanah.
Kepala Bidang Kedaruratan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Purwakarta Lalan Suherlan mengatakan, mayoritas kecamatan yang ada di wilayah ini memiliki risiko pergerakan tanah saat musim hujan.
Akibatnya wilayah tersebut rentan terhadap tanah longsor. “Kami sudah melakukan kajian, bahwa mayoritas wilayah di Purwakarta ini rawan pergerakan tanah,” ujarnya. Dari hasil kajian dinas tersebut, diketahui kecamatan yang mempunyai resiko paling tinggi Kecamatan Sukatani, Darangdan, Pondoksalam, Pasawahan, Kiarapedes, Bojong, Wanayasa, Tegalwaru, Sukasari, Jatiluhur dan Maniis.
Secara geografis, kecamatan-kecamatan tersebut memang memiliki permukaan tanah yang berbukit. Salah satu wilayah yang terancam longsor saat musim penghujan, adalah jalur menuju objek wisata Paranggombong di Kecamatan Sukasari. “Untuk kecamatan lainnya, risiko pergerakan tanah termasuk dalam kategori sedang dan rendah,” ujarnya.
Memasuki musim penghujan 2021 ini, pihaknya terus memantau jika terjadi adanya kasus pergerakan tanah. Namun hingga saat ini belum ada laporan. Apalagi intensitas hujan yang turun di wilayah Purwakarta pada bulan ini masih rendah. Sehingga belum menimbulkan dampak pergerakan tanah secara signifikan. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat supaya terus waspada. Terutama warga di wilayah yang punya resiko paling tinggi.
Tak hanya mewaspadai pergerakan tanah, pihaknya juga meminta masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang saat musim penghujan. Lantaran kasus pohon tumbang sering terjadi ketika curah hujan yang turun cukup tinggi. (gan)
